Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan
Hubungan
antara masyarakat dan kebudayaan merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu
dalam arti bahwa kebudayaan merukan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan
hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tetapi juga
sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan.
Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan inipun merupakan juga hubungan
yang saling menentukan.
Penduduk
masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain
sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam
waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah
tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehinggat
idak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena
penduduk. Sudah barang tentu penduduk disini yang dimaksud adalah kelompok
manusia, bukan penduduk/populasi dalam pengertian umum yang mengandung arti
kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu
daerah tertentu. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan
aspek-aspek kehidupan meliputi sosial. Ekonomi, politik, kebudayaan dan
sebagainya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada
perkembangan kebudayaan rohaniah maupun kebudayaan kebendaan.
Dinamika
penduduk menunjukkan adanya faktor perubahan dalam penduduk. Dinamika penduduk
terjadi karena adanya unsur lahir, mati, datang dan pergi. Pertambahan penduduk
dapat dihitung dengan cara : pertambahan
penduduk = (lahir-mati) + (datang-pergi). Unsur penentu dalam
pertambahan penduduk terdiri dari dua, yaitu :
· Fertilitas
adalah tingakat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap
seribu penduduk dalam satu tahun. Dimana didalamnya terdapat kelahiran secara
kasar sering disebut Crude Birth Rate (CBR), kelahiran dari wanita umur
tertentu sering disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR).
· Mortalitas
atau tingkat kematian, secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR), yaitu
kematian pertahun perseribu penduduk.
Untuk
memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Pn=
(1+r) n X Po
Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun
tertentu
r = tingkat pertumbuahan penduduk dalam
prosen
Po = jumlah penduduk yang diketahui apa
tahun dasar
Komposisi Penduduk
Sensus penduduk
yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya menghitung
jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin
penduduk, tingkat pendidikan, jenis mata pencarian dan sebagainya.
Dengan
mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat
disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan
penduduk menurut umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan sebagainya.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan
atas :
· Penduduk
muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya
runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
· Bentuk
piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut
usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan
penduduk suatu Negara
· Piramida
penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam
kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih
kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika
ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena
kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian
Dr.
Koentjaraningrat membagi lembaga sosial / pranata-pranata kemasyarakatan
menjadi 8 macam yaitu :
· Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan atau domestic
institutions
· Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup (
economic institutions)
· Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution)
· Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational institutions)
· Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan
rekreasi (aesthetic anda recreational institutions)
· Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau
alam gaib (religius institutions)
· Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok
atau bernegara (political institutios)
Persebaran penduduk
Kecendrungan
manusia untuk memeilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak
pola hidup masih sangat sederhana. Sudah barang tentu hal semacam ini terjadi
didaera/negara penduduknya masih bertani. Hingga terjadi daerah yang
berpenduduk padat sehingga terjadi perpindahan penduduk dati daerah yang satu
ke daaerah lainnya.
Perkembangan
dan Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan
adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Dari pengertian
tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial. Unsur kebudayaan itu sendiri diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
· Unsur
religi
· Sistem
kemasyarakatan
· Sistem
peralatan
· Sistem
mata pencarian
· Sistem
bahasa
· Sistem
pengetahuan
· Seni
Wujud
sistem kebudayaan terbagi 3, antara lain :
· Wujud
sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya
· Kebudayaan
sebagai suatu kompleks akvitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
· Kebudayaan
sebagai benda hasil karya manusia
Referensi :
Harwantiyoko
dan Katuuk, Neltje F. (1997). MKDU
Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar