Judul
|
IT GOVERNANCE WITH
THE COBIT FRAMEWORK
|
Tahun
|
2009
|
Penulis
|
William
|
Reviewer
|
Febrianto Badi (12112864)
|
Tanggal
|
24 November 2015
|
Kelas
|
4KA39
|
Dosen
|
Maulana Malik Ibrahim
|
Mata Kuliah
|
Analisis Kinerja Sistem
|
Link Jurnal
|
Abstrak
Dalam sebuah perusahaan
Teknologi Informasi menjadi sebuah bagian penting, karena tanpa teknologi
informasi sebuah perusahaan akan sulit dalam menghadapi persaingan global. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah menjelaskan
kegunaan COBIT framework didalam IT governance dan meneliti pentingnya tata
kelola TI untuk mencapai tujuan bisnis. Metode yang digunakan adalah metode
studi pustaka yaitu metode pengumpulan semua bahan atau sumber yangdiperoleh
dari buku-buku dan/atau jurnal. Dari hasil penelitian ini dihasilkan gambaran
mengenai COBIT framework didalam IT governance. Kesimpulan yang diperoleh
adalah COBIT dapat digunakan oleh manajemen TI untuk membantu memaksimalkan
keuntungan yang didapatkan dari penggunaan TI dan mengembangkan tata kelola TI
yang cocok dan kendali di dalam perusahaan.
Tujuan Penelitian
|
Penulisana karya ilmiah yang direview ini mempunyai tujuan menjelaskan
kegunaan COBIT framework didalam IT governance dan meneliti pentingnya tata
kelola TI dalam mencapai tujuan suatu bisnis.
|
Manfaat Penelitian
|
Dalam pembahasan ini terdapat dua manfaat, antara
lain : 1.) Memberikan pengetahuan mengenai tata kelola TI yang yang efektif untuk
mencapai tujuan bisnis dan 2.) Mengetahui
manfaat penggunaan COBIT framework terhadap IT governance.
|
Metode Penelitian
|
Metode Penelitian yang digunakan
dalam pembahasan ini adalah metode studi pustaka yaitu metode pengumpulan
semua bahan atau sumber yang diperoleh dari buku-buku serta jurnal. Penulis juga
mengumpulkan berbagai data dari perusahaan serta teori mengenai hubungan
permasalahan dari beberapa buku.
Selanjutnya, memasuki riset
pustaka, penelusuran pustaka lebih daripada sekedar melayani fungsi-fungsi
persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodologi atau memperdalam kajian
teoritis. Penulis mempunyai tiga alasan
memasukkan studi pustaka dalam format penulisan ini. Pertama:
karena persoalan penelitian hanya bisa dijawab lewat penelitian pustaka dan
mungkin tidak bisa mengharapkan datanya dari riset lainnya. Kedua: studi
pustaka diperlukan sebagai satu tahap tersendiri yaitu studi pendahuluan
untuk memahami gejala baru yang terjadi dalam masyarakat. Ketiga: data
pustaka tetap andal untuk menjawab persoalan penelitiannya.
Selanjutnya peneliti perlu
membuat catatan ulasan kritis tentang sebuah buku yang paling relevan dengan
riset.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam
mencatat bahan penelitian adalah mempersiapkan peralatan pencatatan, membaca
bagian kata pengantar, daftar isi dan pendahuluan. Selanjutnya perlu diingat
untuk selalu mencatat informasi bibliografis pada bagian atas kartu di
halaman pertama. Jangan lupa mencatat tanggal dan nama perpustakaan tempat
anda membaca. Perlu diingat juga untuk selalu memberi tanda kutip pada
kutipan langsung dan tanda kurung [ ] bila menemukan kata-kata yang
membingungkan dan belum dimengerti maksudnya. Lalu, upayakan untuk selalu
menjaga interaksi antara bahan yang dibaca dan problematika penelitian.
Jangan terlalu boros membuat catatan penelitian, ringkaslah dengan bahasa
sendiri. Jangan pula menulis catatan secara bolak-balik. Cek kembali ketiga
jenis catatan penelitian untuk konsistensi data.
Langkah selanjutnya adalah tahap
sintesis, dimana
dalam tahap ini melakukan penggabungan-penggabungan hasil
analisis ke dalam struktur konstruksi yang mudah dimengerti secara utuh dan
keseluruhan. Sintesis yang baik haruslah menggabungkan semua data yang terkait
dengan komponen-komponen analisis. Sintesis juga harus mencakup upaya
penggabungan antara temuan analisis dan sintesis. Pada akhirnya, riset
pustaka tentu saja tidak sekedar urusan membaca dan mencatat literatur atau
buku-buku sebagaimana yang sering dipahami banyak orang selama ini melainkan
suatu metode yang lebih terperinci dan rumit.
|
Ruang Lingkup
|
Dalam review
ini terdapat 2 hal yang akan dibahas yaitu : IT Governance dan COBIT. Dimana dalam IT Governance terdapat
penjelasan mengenai definisi, isi, dan hal lainnya mengenai IT Governance. Sedangkan dalam COBIT terdapat penjelasan mengenai definisi, domain, sejarah, struktur, dan hal lainnya yang menyangkut COBIT itu sendiri
|
Landasan Teori
|
Landasan Teori dalam
pembahasan ini terdiri dari dua bagian, yaitu : Teknologi dimana Teknologi Informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap
proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga
pengiriman informasi tersebut akan: lebih cepat, lebih luas
sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Yang kedua adalah Governance yang sering kali digunakan
sebagai
suatu proses, pemerintah beroperasi dalam berbagai ukuran organisasi. Dari
individu hingga mencakup semua humanisme. Dan ini bisa berfungsi untuk
berbagai tujuan, baik dan buruk, untung atau tidak. Tujuan rasional dari
pemerintah adalah untuk menjamin, bahwa organisasi menghasilkan pola berharga
dari hasil baik sementara mencegah pola perilaku buruk.
|
Pembahasan
|
COBIT (Control Objective for Information and related Technology) adalah suatu panduan standar praktik manajemen
teknologi informasi Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute
yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.0 merupakan versi
terbaru. Tata kelola teknologi informasi adalah suatu cabang dari tata kelola perusahaan yang
terfokus pada sistem teknologi informasi (TI) serta manajemen kinerja dan
risikonya. Information Technology Governance, IT Governance atau ICT
(Information & Communications Technology) Governance, adalah suatu subset
dari disiplin Corporate Governance yang berfokus pada teknologi informasi
(TI) dan sistem kinerja dan manajemen risiko.
|
Simpulan dan Saran
|
Dalam prakteknya, COBIT
digunakan oleh manajemen TI untuk membantu memaksimalkan
keuntungan yang didapatkan dari penggunaan TI dan mengembangkan tata kelola
TI yang cocok dan kendali di dalam perusahaan, selain itu COBIT dapat menyediakan
seperangkat praktek, karena dapat membantu para direktur, eksekutif dan manager meningkatkan
nilai IT dan mengecilkan resiko. Untuk meningkatkan efektivitas IT
suatu perusahaan perlu diadakan perancangan yang baik terhadap tata kelola
dari IT itu sendiri dan menentukan kerangka kerja yang baik bagi IT tersebut,
salah satu dari kerangka yang dapat dipakai adalah COBIT framework.
|