Jumat, 06 Juni 2014

Tulisan TOU 2 (Minggu 3)

Arti Keluarga



Keluarga, sering kali kita mendengar beberapa orang membahas mengenai keluarga. Menurut saya sendiri keluarga adalah tempat berlindung dan tempat menyampaikan masalah kita. Sering kali setiap kita mempunyai masalah kita menyampaikan masalah kita kepada orang tua, adik, kakak atau kakek nenek kita dan disaat kita mempunyai masalah keluargalah tempat berlindung yang paling tepat bagi saya.
Suatu hubungan keluarga dapat berjalan dengan baik tentunya jika terjalin komunikasi yang baik dan rasa saling mengerti. Tidak tahu mengapa apa cara pandang orang dewasa berbeda dengan anak-anak atau tidak. Seringkali orang tua berpikiran yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Contohnya ketika salah satu keluarga mereka tidak hadir dalam suatu acara keluarga, orang tua biasa berpikiran bahwa sesorang yang tidak dating itu menganggap remeh atau tidak mementingkan acara keluarga yang diadakan, tanpa berpikiran apakah orang itu sakit atau mempunyai kesibukan lain sehingga tidak dapat hadir.
Akan tetapi disinilah peran keluarga dituntut, ketika timbul masalah seperti itu pastilah seorang atau beberapa keluarga mencari tahu kabar keluarganya yang tidak dapat hadir dan memberi informasi kepada keluarga yang lain, sehingga tidak terjadi masalah dalam keluarga.
Keluarga juga mempunyai peran yang sangat penting, contoh lain ketika seseorang membutuhkan sesuatu. Biasanya keluarga akan dengan mudah memberikan bantuannya. Saya sendiri dapat merasakan hal itu, sebagai seorang mahasiswa pastilah saya membutuhkan dana untuk membayar uang semesteran. Memang bisa dikatakan uang semesteran adalah kewajiban orang tua saya dan kewajiban saya sendiri untuk membayarnya. Akan tetapi, karena keterbatasan saya dan orang tua saya beberapa keluarga saya yang lain sering sekali membantu. Semua itu juga saya yakini bahwa apa yang saya terima berasal dari Tuhan, karena saya berpikiran jika kita selalu dekat dan memohon kepada Tuhan pastilah apa yang kita perlukan dapat terpenuhi. Tuhan akan memberikan apa yang kita perlukan melalui orang-orang disekitar kita, sadar atau tidak disadari. Namun, terkadang sebagai manusia saya sering melupakan berkat yang saya terima, saya terkadang lupa untuk mengucap syukur atas apa yang saya terima.
Sebagai manusia, saya seringkali merasa rendah diri. Ya, karena saya bukanlah manusia yang mempunyai kehidupan berlebih seperti beberapa orang disekitar saya. Namun, orangtua saya selalu memberikan saya semangat dan saya sendiri juga selalu berusaha membahagiakan orang tua saya. Karena, dengan keterbatasan yang ada orang tua saya selalu berusaha untuk memberikan apa yang saya perlukan. Seringkali saya merasa sedih ketika saya mempunyai hubungan yang tidak baik dengan orang tua saya karena orang tua saya tidak dapat memenuhi kebutuhan saya. Saya dengan mudahnya marah, namun orang tua saya selalu bersabar dan selalu berusaha, waktu ke waktu saya juga mulai bisa menahan diri saya. Saya juga sadar kalau saya ini bukan orang yang berlebihan seperti orang-orang diluar sana.
Suatu saat saya melihat sebuah keluarga yang hidupnya bisa dikatakan lebih sulit dari saya. Akan tetapi dalam kehidupan mereka, mereka dapat saling berbagi kebahagiaan. Meskipun mereka hanya dapat makan sebungkus roti untuk bersama-sama, tetapi mereka masih dapat tertawa bersama dan menikmati sebungkus roti tersebut. Saya menyadari bahwa kebahagiaan sebuah keluarga tidak dapat diukur dari materi yang ia miliki, akan tetapi kebahagiaan dapat kita miliki apabila dalam sebuah keluarga kita memiliki komunikasi dan kebersamaan yang baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ikuti @baddyisme