Doa
karya Chairil Anwar
DOA
Tuhanku
Dalam termangu
Tuhanku
Dalam termangu
Aku
masih menyebut namamu
Biar
susah sungguh
mengingat
Kau penuh seluruh
cayaMu
panas suci
tinggal
kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku
tidak bisa berpaling
13 November 1943
a.
Tema
Puisi ' Doa´ karya
Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan.
Hal
ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti.
Pertama, diksi yang digunakan sangat kentaldengan
kata-kata bernaka ketuhanan. Kata `dua´ yang digunakan sebagai judul
menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan Sang Pencipta. Kata-kata
lain yang mendukung tema adalah:
Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau,caya-Mu, di pintu-Mu.
Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau,caya-Mu, di pintu-Mu.
Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan
sebuah renungandirinya yang menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan. Dari cara
penyair memaparkan isi hatinya, puisi´Doa´sangat tepat bila digolongkan
padaaliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan
atau jiwanya.
Perhatikan kutipan larik berikut :
-
Biar rusah sungguhMengingat Kau penuh
seluru
-
Aku hilang bentuk remuk
-
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa
berpaling
Puisi yang
bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya denganTuhan. Kata
`Tuhan´ yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah
penyair sedang berbicara dengan Tuhan.
b. Nada
dan Suasana
Nama
berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair
terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai
akibatpembacaan puisi.
Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnyahubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi `Doa´tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan. Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri `asing´.
Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnyahubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi `Doa´tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan. Hayatilah makna hidup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri `asing´.
c. Perasaan
Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ´Doa´ gambaranperasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksiyang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Akutak bisa berpaling.
Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ´Doa´ gambaranperasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksiyang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Akutak bisa berpaling.
d. Amanat
Sesuai
dengan tema yang diangkatnya, puisi ´Doa´ ini berisi amanat kepada pembacaagar
menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan
amanattersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yang dicontohkan
penyair. Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya hidup kita hanyalah sebuah
´pengembaraan di negeriasing´ yang suatu saat akan kembali juga. Hal ini
dipertegas penyair pada bait terakhir sebagai berikut:
Tuhanku,
Di
Pintu-Mu Aku mengetuk
Aku
tidak bisa berpaling
Sumber : http://omgitsnaila.blogspot.com, online diakses 17 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar