Kuliah atau Bekerja ???
Dalam menjalani hidup seringkali kita menemukan
beberapa pilihan, seperti sebuah pepatah yang sering kita dengar hidup adalah
pilihan. Namun di dalam pilihan yang kita hadapi kita harus membuat sebuah
keputusan untuk mendapatkan sesuatu yang pasti, karena dalam menjalani
kehidupan ini kita tidak mungkin menjalani kedua pilihan yang berbeda. Hal inilah
yang membuat manusia menjadi bingung dalam membuat sebuah pilihan dalam
hidupnya. Satu hal terpenting bahwa pilihan yang kita pilih itu mempunyai
dampak tersendiri dalam menjalani pilihan. Karena setiap pilihan pastilah ada
keuntungan dan kerugiannya tersendiri.
Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya
disaat saya dihadapkan oleh berbagai pilihan dalam kehidupan ini, beberapa
pilihan hidup yang saya alami dalam kehidupan ini. Tetapi melalui cerita ini
saya akan menceritakan sebuah pilihan besar yang selalu saya ingat dalam
kehidupan saya.
Berawal dari lulus dari sebuah sekolah kejuruan,
pada akhir masa-masa sekolah banyak sekali pengumuman mengenai jalur undangan
dan beberapa tes masuk perguruan tinggi. Berhubung saya adalah seorang lulusan
sekolah kejuruan maka saya mempunyai keinginan untuk bekerja. Saya bersama
teman-teman saya sepulang sekolah selalu menyempatkan waktu untuk pergi ke
beberapa tempat kawasan industri. Meskipun panas bukan menjadi alasan dan
hambatan. Beberapa lamaran pekerjaan yang kami masing-masing siapkan kami bawa
dan kami titipkan ke beberapa perusahaan atau pabrik yang ada.
Hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Tidak terasa
sudah 2 minggu berlalu, di sekolah saya mendapatkan informasi penerimaan karyawan.
Ya, saya berpikir mungkin kali ini saya berhasil. Tes demit tes saya lalui,
tiba saat pengumuman ternyata nama saya tidak terdaftar didalam pengumuman
tersebut. Akan tetapi saya tetap optimis bahwa suatu saat saya berhasil. Selang
beberapa hari setelah penerimaan karyawan tersebut, teman saya mengajak saya
untuk menaruh lamaran di salah satu lembaga pendidikan suatu perusahaan. Saya pun
tetap semangat untuk mengikuti tes kembali.
Tiba saat hari tes. Pagi-pagi benar saya bangun dan
berdoa untuk memohon keberuntungan. Pada hari itu saya mengikuti ujian
tertulis. Puji Tuhan, beberapa hari pengumuman keluar saya dinyatakan lulus
ujian tertulis, selanjutnya saya akan memasuki tes fisik. Tes yang cukup berat
bagi saya, kami semua diuji dengan lari sebanyak 6 kali memutari lapangan sepak
bola, push up, sit up, dan beberapa tes lainnya. Lelah memang benar-benar
lelah, namun saya berhasil dalam tes fisik ini, akan tetapi saya gagal disaat
cek kesehatan, dengan alasan karena ukuran tinggi saya yang kurang. Ya, mungkin
memang belum jalannya.
Beberapa hari setelahnya saya mengikuti acara
keluarga, dan bertemu dengan beberapa keluarga saya. Banyak yang bertanya “kamu
lanjut kuliah dimana?”. Dalam hati saya berkata “ ingin sekali saya kuliah,
namun saya bukan dari keluarga yang berada”. Sayapun menjawab “ masih
mencari-cari kerja saja.” Salah satu om saya memberi saran untuk mengikuti tes
masuk di salah satu Politeknik Negeri. Dengan alasan agar nantinya saya akan
mendapatkan sebuah pekerjaan yang lebih baik.
Esok harinya, saya mencari info mengenai Politeknik
Negeri tersebut. Setelah mendapatkan informasi mengenai Politeknik tersebut. Tiba
saatnya tes masuk, banyak sekali calon mahasiwa yang akan mengikuti tes. Saat tes
pus dimulai saya menerima beberapa jenis soal yang cukup banyak menurut saya. Ya,
tidak mudah bagi saya megerjakan soal sebanyak itu. Namun, saya tetap optimis
bahwa saya akan berhasil kali ini. Hasil pengumuman tes pun diumumkan beberapa
hari setelahnya. Saying, kali ini saya belum berhasil lagi.
Saat itulah, saya merasa putus asa dan bingung,
harus melanjutkan kuliah atau kerja. Sudah banyak sekali tes yang saya ikuti. Namun,
hasilnya belum berhasil dan belum berhasil. Hal yang membuat saya berambisius
untuk bekerja karena saya ingin sekali mendapatkan penghasilan pribadi dan bisa
membantu meringankan beban orang tua, namun disatu sisi orang tua saya berkata “kamu
kuliah saja, tidak perlu memikirkan biaya. Masalah biaya mama dan papa bisa
usahakan untuk mendapatkannya.” Seketika saya merasa sedih karena di dalam
kekurangan orang tua saya secara materi, orang tua saya tetap berusaha
memberikan yang terbaik untuk saya. Setelah saya piker matang-matang saya pun
memilih untuk melanjutkan kuliah, dengan dorongan orang tua dan saudara-saudara
saya.
Saya juga merasa senang, karena banyak sekali
keluarga yang peduli dengan kehidupan keluarga saya. Tidak disangka, karena
salah satu keluarga saya sangat baik sekali. Ia mau, membantu membayarkan
separuh uang kuliah saya. Saya yakin bahwa, semua yang telah saya jalani ini
memang sudah diatur oleh Tuhan, karena Tuhan memang selalu memberikan yang
terbaik.
Melalui cerita ini saya ingin memberikan kesimpulan,
bahwa segala pilihan yang ada didalam kehidupan kita ini pastilah ada dampaknya.
Baik secara negatif ataupun positif, dalam ini salah satu dampak positif yang
dapat saya ambil adalah “dalam mencapai suatu yang tepat dalam hidup kita, kita
harus mencoba dan terus berusaha agar tidak salah memilih.”
Inilah cerita singkat saya, pesan dari saya tetap
optimis jalani hidup ini dan pantang menyerah menghadapi segala masalah yang
ada dalam kehidupan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar