Jumat, 25 April 2014

Tulisan TOU 2 (Minggu 2)

Mengenal Kepribadian Pria Dari Warna Pakaian

Mengetahui karakter seseorang barangkali menjadi suatu hal yang cukup menyenangkan. Tidak hanya digunakan untuk menjalin persahabatan, namun bisa dijadikan sebagai salah satu kunci dalam menjalin sebuah hubungan agar jauh lebih baik lagi. Seperti halnya sifat manusia, masing-masing warna juga memiliki karakteristik tersendiri. Maka tidak mengherankan jika pemilihan warna pakaian sering kali dikaitkan dengan kepribadian pemakainya. Berikut kami bagikan tips mengenali kepribadian seseorang berdasarkan warna favoritnya
Pria manapun pastinya ingin mengenakan pakaian yang sesuai dengan kepribadian mereka. Dalam dunia fashion seperti sekarang ini, ternyata warna berperan penting dalam mewakili keunikan seseorang. Meski pria umumnya cenderung bersikap cuek, tapi nggak ada salahnya kita tahu warna apa saja yang cocok buat kita supaya bisa tampil berkesan di hadapan si doi.
Merah : Pria yang menyukai warna merah identik dengan sifat berani, memiliki dominasi dan menyukai tantangan. Ia juga memiliki bakat memimpin, tegas serta suka berada di keramaian dan jadi pusat perhatian.
Peach/Pink : Warna pink identik dengan sifat lembut, penyayang dan tenang. Mereka yang menyukai warna pink juga mengeluarkan aura sehat. Salah satu item berwarna pink yang cocok dipakai pria adalah kemeja untuk menghadiri pesta di malam hari.
Hitam : Hitam tak salah lagi adalah warna yang paling populer dalam dunia fashion. Pria yang mengenakan pakaian hitam berkesan elegan, memimpin dan berkuasa. Ketika dikenakan dengan benar, pakaian berwarna hitam juga terlihat rapi dan bersahaja. Hampir semua item fashion terlihat bagus dengan warna hitam. Jadi jangan ragu-ragu untuk memakai pakaian berwarna hitam.
Putih : Pakaian berwarna putih menghadirkan kesan baik dan penampilan yang bersih. Tentu saja warna putih yang kamu pilih harus benar-benar bersih dan tak bernoda. Pakaian putih juga menunjukkan status sosial yang lebih tinggi dan terlihat sangat rapi.
Biru : Pria yang mengenakan warna biru menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang hangat dan dapat dipercaya. Warna biru juga membuatmu terlihat lebih serius dan cerdas. Layaknya warna hitam, hampir semua pakaian berwarna biru bisa terlihat cocok dengan aksesoris apapun.
Kuning : Pakaian dengan warna kuning berkesan merangsang secara visual. Warna ini juga mengindikasikan kewaspadaan dan optimisme.
Burgundy/Merah Anggur : Pakaian dan aksesoris berwarna burgundy menampakkan semangat dan spiritualitas yang tinggi. Warna ini juga mengesankan status yang lebih tinggi dan terlihat mewah.
Hijau : Seseorang yang mengenakan pakaian berwarna hijau mengesankan pola pikir yang dewasa, cenderung tenang dalam bersikap dan penyayang. Selain itu, warna hijau juga menunjukkan kemakmuran.
Cokelat : Pakaian cokelat biasanya berkesan santai. Tapi orang yang mengenakan pakaian cokelat juga dianggap sosok yang hangat dan dapat dipercaya. Sebagian besar pakaian dan aksesoris berwarna cokelat malah bisa terlihat sangat berkelas.
Abu-abu : Pakaian dan aksesoris berwarna abu-abu membuat kamu terlihat efisien, cerdas dan memancarkan kesan berkelas. Abu-abu adalah warna netral yang mudah dipadukan dengan warna lain.
Menurut saya pribadi sebenarnya langkah yang baik jika kita dapat mencoba semua warna untuk pakaian yang dipakai sehari-hari agar lebih hidup dan tidak membosankan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita.


Sumber :
http://www.clear.co.id/, online diakses 21 April 2014

http://fitinline.com/, online diakses 21 April 2014

Tugas TOU 2 (Minggu 2)

Kuliah atau Bekerja ???



Dalam menjalani hidup seringkali kita menemukan beberapa pilihan, seperti sebuah pepatah yang sering kita dengar hidup adalah pilihan. Namun di dalam pilihan yang kita hadapi kita harus membuat sebuah keputusan untuk mendapatkan sesuatu yang pasti, karena dalam menjalani kehidupan ini kita tidak mungkin menjalani kedua pilihan yang berbeda. Hal inilah yang membuat manusia menjadi bingung dalam membuat sebuah pilihan dalam hidupnya. Satu hal terpenting bahwa pilihan yang kita pilih itu mempunyai dampak tersendiri dalam menjalani pilihan. Karena setiap pilihan pastilah ada keuntungan dan kerugiannya tersendiri.
Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya disaat saya dihadapkan oleh berbagai pilihan dalam kehidupan ini, beberapa pilihan hidup yang saya alami dalam kehidupan ini. Tetapi melalui cerita ini saya akan menceritakan sebuah pilihan besar yang selalu saya ingat dalam kehidupan saya.
Berawal dari lulus dari sebuah sekolah kejuruan, pada akhir masa-masa sekolah banyak sekali pengumuman mengenai jalur undangan dan beberapa tes masuk perguruan tinggi. Berhubung saya adalah seorang lulusan sekolah kejuruan maka saya mempunyai keinginan untuk bekerja. Saya bersama teman-teman saya sepulang sekolah selalu menyempatkan waktu untuk pergi ke beberapa tempat kawasan industri. Meskipun panas bukan menjadi alasan dan hambatan. Beberapa lamaran pekerjaan yang kami masing-masing siapkan kami bawa dan kami titipkan ke beberapa perusahaan atau pabrik yang ada.
Hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Tidak terasa sudah 2 minggu berlalu, di sekolah saya mendapatkan informasi penerimaan karyawan. Ya, saya berpikir mungkin kali ini saya berhasil. Tes demit tes saya lalui, tiba saat pengumuman ternyata nama saya tidak terdaftar didalam pengumuman tersebut. Akan tetapi saya tetap optimis bahwa suatu saat saya berhasil. Selang beberapa hari setelah penerimaan karyawan tersebut, teman saya mengajak saya untuk menaruh lamaran di salah satu lembaga pendidikan suatu perusahaan. Saya pun tetap semangat untuk mengikuti tes kembali.
Tiba saat hari tes. Pagi-pagi benar saya bangun dan berdoa untuk memohon keberuntungan. Pada hari itu saya mengikuti ujian tertulis. Puji Tuhan, beberapa hari pengumuman keluar saya dinyatakan lulus ujian tertulis, selanjutnya saya akan memasuki tes fisik. Tes yang cukup berat bagi saya, kami semua diuji dengan lari sebanyak 6 kali memutari lapangan sepak bola, push up, sit up, dan beberapa tes lainnya. Lelah memang benar-benar lelah, namun saya berhasil dalam tes fisik ini, akan tetapi saya gagal disaat cek kesehatan, dengan alasan karena ukuran tinggi saya yang kurang. Ya, mungkin memang belum jalannya.
Beberapa hari setelahnya saya mengikuti acara keluarga, dan bertemu dengan beberapa keluarga saya. Banyak yang bertanya “kamu lanjut kuliah dimana?”. Dalam hati saya berkata “ ingin sekali saya kuliah, namun saya bukan dari keluarga yang berada”. Sayapun menjawab “ masih mencari-cari kerja saja.” Salah satu om saya memberi saran untuk mengikuti tes masuk di salah satu Politeknik Negeri. Dengan alasan agar nantinya saya akan mendapatkan sebuah pekerjaan yang lebih baik.
Esok harinya, saya mencari info mengenai Politeknik Negeri tersebut. Setelah mendapatkan informasi mengenai Politeknik tersebut. Tiba saatnya tes masuk, banyak sekali calon mahasiwa yang akan mengikuti tes. Saat tes pus dimulai saya menerima beberapa jenis soal yang cukup banyak menurut saya. Ya, tidak mudah bagi saya megerjakan soal sebanyak itu. Namun, saya tetap optimis bahwa saya akan berhasil kali ini. Hasil pengumuman tes pun diumumkan beberapa hari setelahnya. Saying, kali ini saya belum berhasil lagi.
Saat itulah, saya merasa putus asa dan bingung, harus melanjutkan kuliah atau kerja. Sudah banyak sekali tes yang saya ikuti. Namun, hasilnya belum berhasil dan belum berhasil. Hal yang membuat saya berambisius untuk bekerja karena saya ingin sekali mendapatkan penghasilan pribadi dan bisa membantu meringankan beban orang tua, namun disatu sisi orang tua saya berkata “kamu kuliah saja, tidak perlu memikirkan biaya. Masalah biaya mama dan papa bisa usahakan untuk mendapatkannya.” Seketika saya merasa sedih karena di dalam kekurangan orang tua saya secara materi, orang tua saya tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk saya. Setelah saya piker matang-matang saya pun memilih untuk melanjutkan kuliah, dengan dorongan orang tua dan saudara-saudara saya.
Saya juga merasa senang, karena banyak sekali keluarga yang peduli dengan kehidupan keluarga saya. Tidak disangka, karena salah satu keluarga saya sangat baik sekali. Ia mau, membantu membayarkan separuh uang kuliah saya. Saya yakin bahwa, semua yang telah saya jalani ini memang sudah diatur oleh Tuhan, karena Tuhan memang selalu memberikan yang terbaik.
Melalui cerita ini saya ingin memberikan kesimpulan, bahwa segala pilihan yang ada didalam kehidupan kita ini pastilah ada dampaknya. Baik secara negatif ataupun positif, dalam ini salah satu dampak positif yang dapat saya ambil adalah “dalam mencapai suatu yang tepat dalam hidup kita, kita harus mencoba dan terus berusaha agar tidak salah memilih.”
Inilah cerita singkat saya, pesan dari saya tetap optimis jalani hidup ini dan pantang menyerah menghadapi segala masalah yang ada dalam kehidupan ini.



Ikuti @baddyisme